T, Jakarta - Senior Analyst CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah mampu bergerak positif hari ini. Menurut Reza rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.378 - Rp 14.359.
"Masih adanya potensi pelemahan pada dolar AS, terutama dengan adanya pelemahan pada beberapa data ekonomi AS," kata Reza dalam keterangan tertulis, Senin 9 Juli 2018.
Data ekonomi AS, kata Reza, yaitu masih meningkatnya klaim pengangguran yang dibarengi dengan tingginya angka pengangguran dan kenaikan angka inflasi serta pertumbuhan angka gaji di bawah perkiraan sebelumnya.
Hal tersebut Reza harapkan dapat menjadi faktor penyeimbang untuk mempertahankan rupiah di zona hijau.
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di angka Rp 14.409 pada penutupan Jumat, 6 Juli 2018. Angka tersebut menunjukkan pelemahan 22 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.387 pada penutupan Kamis, 5 Juli 2018.
Sedangkan pada 6 Juli 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.481 dan kurs beli Rp 14.337.
Menurut Reza pergerakan rupiah itu mampu melampaui target resisten 14.395 menuju ke 14.365-14.363 per dolar AS. Hal tersebut terjadi meski diiringi masih adanya kekhawatiran pasar terhadap imbas perang dagang yang dapat meningkatkan permintaan atas mata uang safe haven.
Di sisi lain, kata Reza sejumlah mata uang terlihat menguat setelah pelaku pasar menahan diri terhadap dolar AS menjelang dirilisnya data-data ketenagakerjaan. Bahkan Reza menilai berkebalikan dengan kekhawatiran yang terjadi di dalam negeri, di mana sejumlah mata uang lain juga terlihat menguat terhadap Cina Yuan (CNY) seiring kekhawatiran adanya perang dagang dapat menghalangi akselerasi pertumbuha ekonomi Tiongkok.
"Akibatnya Rupiah pun di pasar spot valas ikut terimbas naik seiring dengan pelemahan CNY dan USD," ujar Reza
No comments:
Post a Comment