5 Fakta Unik Api Obor Asian Games 2018
Arak-arakan obor Asian Games 2018 di Lanud Adisutjipto, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (17/7/2018). Obor Asian Games 2018 yang diambil dari India tiba di Yogyakarta menggunakan pesawat boeing 737-500 TNI AU dengan kawalan lima pesawat tempur T-50i.
Obor tersebut akan dibawa keliling di 54 kota dan kabupaten di 18 provinsi di Indonesia dengan menempuh jarak sekitar 18.000 kilometer. Setelah mengelilingi Indonesia kurang lebih satu bulan, obor tersebut rencananya akan tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno tepat pada saat acara pembukaan pada 18 Agustus 2018. Api pada obor itu bukan sembarang api. Api diambil dari sumber api abadi di India yang tidak boleh mati saat dibawa dengan pesawat. Bagaimana bisa?
1. Api abadi dari India Api
obor sengaja didatangkan dari
India. Mengapa? Karena India merupakan tuan rumah Asian Games untuk pertama
kalinya pada tahun 1951. Api ini diambil dari lokasi api abadi Asian Games di
India, yaitu Stadion Nasional Dhyan Chand di New Delhi, tempat Asian Games
pertama kali digelar di India. Di India, obor api diserahkan secara simbolik
oleh Indian Olympic Association (IOA) President, Narinder Batra, kepada Ketua
Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia, Erick Thohir. Api sengaja
didatangkan dari sumber api abadi dari India sebagai lambang semangat yang
terus menyala untuk menjaga kebersamaan dan persahabatan serta semangat untuk
berprestasi.
2. Dibawa dengan Pesawat, tak boleh mati
Api abadi dari India
itu dibawa dengan perlakuan khusus dan tak boleh padam hingga tiba di
Indonesia. Api dibawa dengan pesawat Boeing 737 400 milik TNI AU.
Pertanyaannya, bagaimana membawa api dari India ke Indonesia dengan menggunakan
pesawat tanpa membuat api padam? "Menyala terus tidak pernah mati, sampai
sekarang ya ini. Dibawa dengan alat khusus," kata Kepala Staf TNI Angkatan
Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna saat jumpa pers di Museum Pusat Angkatan
Udara Mandala, Yogyakarta, Selasa (17/7/2018)
Api dibawa di dalam alat yang disebut tinder box yang berbahan bakar gas. Setiap kali habis, bahan bakar diisi kembali agar api tidak mati. "Lentera ini menyala dengan gas, Sekali diisi bisa kuat sampai 10 jam," katanya. Untuk berjaga-jaga, pihak panitia Asian Games 2018 menyediakan tinder box cadangan di dalam pesawat.
Api dibawa di dalam alat yang disebut tinder box yang berbahan bakar gas. Setiap kali habis, bahan bakar diisi kembali agar api tidak mati. "Lentera ini menyala dengan gas, Sekali diisi bisa kuat sampai 10 jam," katanya. Untuk berjaga-jaga, pihak panitia Asian Games 2018 menyediakan tinder box cadangan di dalam pesawat.
3. Dikawal 5 pesawat tempur T-50 Golden Eagle
Lima pesawat tempur
T-50 Golden Eagle milik TNI AU sukses mengawal pesawat yang membawa api obor
Asean Games. Sekitar pukul 08.00 WIB, pesawat mendarat mulus di Lanud Adi
Sutjipto, Yogyakarta. Peraih medali emas Olimpiade 1992, Susi Susanti, membawa
api obor turun dari pesawat. Setelah itu, Susi menyerahkannya ke Kepala Staf
TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Lalu, Marsekal TNI Yuyu
Sutisna bersama Sri Sultan HB X dan Susi Susanti membawa api Asian Games 2018
menuju Museum Pusat Angkatan Udara Mandala Yogyakarta dengan menggunakan
kendaraan yang telah disiapkan dengan dikawal Pasukan Bregodo dari Keraton
Ngayogyakarta.
4. Api abadi Mrapen kebanggaan Indonesia
Setelah tiba di
Indonesia, api abadi dari India akan disatukan dengan api abadi yang diambil
dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Penyatuan api tersebut akan digelar pada
hari Rabu (18/7/2018), di Candi Prambanan, Yogyakarta. Setelah disatukan, api
yang sudah disatukan ini akan dibawa menuju Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
dengan berlari. "Nanti bentuknya torch atau obor. Jadi torch Asian Games
2018 akan dibawa dengan berlari," ujar Virza Reskyana Indra, Torch
Organaiser Relay Asian Games 2018. Api Abadi Mrapen merupakan fenomena alam
karena faktor gas alam yang keluar dari perut bumi. Akibatnya, muncul api yang
hingga saat ini tidak pernah padam. Api ini menjadi bagian penting dalam
perayaan Tri Suci Waisak. Selain itu, api untuk pembukaan Pekan Olahraga
Nasional (PON), di antaranya Pekan Olahraga Nasional (PON) mulai PON X tahun
1981, POR PWI tahun 1983 dan Haornas, juga diambil dari tempat ini.
5. Dikirab keliling Nusantara
Obor Asian Games 2018 akan dikirab keliling 54 kota dan
kabupaten di Indonesia. Berikut ini rutenya: Yogyakarta-Semarang (18 Juli) Solo
(19-20 Juli) Blitar-Kepanjen-Malang (20 Juli) Bromo-Probolinggo-Situbondo-
Bondowoso (21 Juli) Banyuwangi (22 Juli) Gilimanuk-Kuta-Tanah Lot-Tampak
Siring-Denpasar-GWK Bali (23-25 Juli) Mataram (25 Juli) Raja Ampat-Sorong
(26-27 Juli) Tanjung Bira-Makassar (28-29 Juli) Banjarmasin (30 Juli) Aceh (31
Juli) Danau Toba-Tobasa-Tapanuli Utara (31 Juli-1 Agustus) Pekanbaru-Siak (1
Agustus) Bukit Tinggi (2 Agustus) Jambi (2 Agustus) Palembang-Musi
Banyuasin-Panukal Abab Lelatang Ilir-Prabumulih-Ogan Ilir-OKI (3-7 Agustus)
Tulang Bawang-Lampung (7-8 Agustus) Serang (9-10 Agustus)
Purwakarta-Bandung-Garut (10-12 Agustus) Cianjur-Bogor (13-14 Agustus) Istana
Bogor-Gelora Bung Karno Jakarta (15-18 Agustus) Di Yogyakarta, obor akan
dikirab keliling Yogyakarta, mulai Pagelaran Keraton hingga Tugu Yogyakarta
pada Kamis (19/7/2018). Dari sini, obor akan dilepas menuju Solo.
No comments:
Post a Comment